Buka Hati Buka Pikiran

setelah pemberitaan beberapa hari ini (terpaksa mengikuti karena istriku suka banget ihat acara gosip :-< ) aku melihat kejadian penyiksaan agung yang dilakukan oleh karyawan Marcella Zalianty dan ananda mikola (yang apes karena cuman mendaratkan 2 tendangan doang he he he...) bak adegan-adegan di film picisan India.

seorang anak pejabat (atau anak hebat yang dilindungi pejabat) berbuat semena-mena terhadap orang kecil karena dipikirnya di kebal hukum atau punya pikiran bahwa ntar masalahnya bisa di cover pake katebelece dari babe. kemudian yang cewek merasa mendapat angin segar karena udah pacaran sama orang hebat yang pasti dapat melindunginya dari segala marabahaya kemudia lupa diri.

baiklah kalo memang si Agung dikatakan bersalah karena dia berhutang, kalo pake logika harusnya praktek penyiksaan itu gak terjadi, karena ketika orang yang berhutang itu disiksa atau dianiaya kasusnya akan langsung berubah dari perdata menjadi pidana, dan uang tidak akan dapat diambil kembali.

apa yang dilakukan mereka adalah adegan dari film-film gangster. dipikir kalo orang udah disiksa begitu gak berani lapor polisi :p
kalo itu adegan sebuah film pastilah sutradara nggak akan melibatan polisi, karena males banget... ntar shutingnya harus pindah ke polda metro jaya dan durasi filmnya jadi abis dikantor polisi.

bagaimana orang-orang sepandai mereka jadi tidak punya pikiran logis?
atau karena mereka sudah terlalu lama akting jadi mereka bingung mana dunia nyata mana dunia fantasi?

kalo memang mereka bisa terlepas dari jeratan hukum, aku akan memberi penghormatan untuk mereka... salut, karena mereka benar-benar anak pejabat yang memang kebal hukum.

kita lihat saja, kekebalan hukum mereka berarti kemerosotan moral hukum kita!
jika memang mereka dapat lolos dari hukuman, maka negara Indonesia ini memang benar-benar pantas untuk ditinggalkan!
(foto : kapanlagi.com)